Subneting IP Address

Selamat Datang Di Blog Saya


Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya akan berbagi pengetahuan seputar IP Address

A. Pengertian IP Address 

               IP Address atau alamat ip adalah alamat yang menjadi tanda pengenal untuk setiap host yang terhubung ke jaringan dengan TCP/ IP ( Internet ) berdasarkan aturan dari Internet Protokol (IP)
              
              IP adalah protokol di internet / jaringan komputer yang mengurusi masalah pengalamatan dan mengatur pengiriman  paket data sehingga ia sampai ke alamat yang benar. Setiap komputer jaringan atau terkoneksi internet harus memiliki alamat yang unik. Satu alamat hanya boleh dimiliki satu komputer.


B. Pembagian kelas IP Address


          * IP Address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet, dan dituliskan dalam format 4 kelompok bilangan desimal.

Sebagian oktet (kelompok 8 bit) pertama dari IP Address menunjukkan Alamat Jaringan dan oktet yang lainnya menunjukkan Alamat Host

IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya.Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :


1.       Kelas A
IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar . Pada bit pertama berikan angka0 sampai dengan 127. (0-127) untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:


2.       Kelas B
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128 – 191). Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:

3.       Kelas C
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223). Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:

   
4.   Kelas D
      Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit. Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:



5.   Kelas E 
    Kelas ini adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental. Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:




C. Subnetting  Kelas A. B dan C.


  • Pengertian Subnetting 

          Subnetting adalah suatu proses untuk memecah suatu jaringan IP jaringan ke Sub Jaringan yang lebih kecil atau juga dapat diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address. 

Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pun berbeda-beda mengikuti kelas-kelasnya yaitu :
kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet  ke 4)
kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4)
kelas A : /8 sampai /30   (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4) 

Agar lebih jelas lihat tabel di bawah ini:

Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30


  • SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ada sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
Jumlah Subnet = 2^n, dimana n adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2^h – 2, h adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 64 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.


Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255


Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama.




  • SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 2^n, dimana n adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2*2 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2^h – 2, dimana h adalah banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 16.384 – 2 = 16.382 host
Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Alamat host dan broadcast yang valid?


Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255



  • SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Konsepnya hampir sama, Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita mulai dengan network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet (TRANSLETE PREFIX)=(16+8)=24
IP PREFIX = 2^(32-24)=2^8  = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 256 x 256 – 2 = 65536 -2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, dst.



Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
…..
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
…..
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
…..
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
…..
10.254.255.255
10.255.255.255

  


maaf gan karna ane  udah ngantuk ane singkat aja ya......???(.....)
.
REFERENSI
  1.  Module MTCNA
  2. Buku Catatan
  3. Materi       
Mohon kalo’ ada yang salah, silahkan dikoreksi

KALAU DI BACA INI SANGAT BERMANFAAT GAN
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar