This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Setting IP Address


Assalamualaikum Wr.Wb
berjumpa lagi dengan saya  di tutorial
“Seting IP Address pada user menggunakan windows server 2003 dengan Virtual Box”


2. PENGATURAN IP ADDRESS
Setelah instalasi sistem hal yang dilakukan berikutnya adalah seting ip address. Setingan ini dilakukan sebagai dasar konfigurasi paket instalasi yang lainnya. Tanpa mengisi ip address instalasi paket yang lain tidak akan berjalan.
Langkah-langkah seting ip address adalah :


1.       Klik start  pilih control panel kemudian pilih Network Connections kemudian pilih Local Area Connection klik kanan pilih properties.


2.      Kemudian pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties.



3.      Kemudian klik Use the following IP address.




4.       Kemudian Isikan IP address sesuai dengan ip yang akan digunakan, kemudian tekan OK contohnya :




"SELAMAT MENCOBA"
"Mohon di koreksi jika ada kesalahan dalam penulisan"
"Semoga bermanfaat"

0 komentar

"CARA INSTAL WINDOWS SERVER 2003 DI VIRTUAL BOX


Assalamualaikum Wr.Wb
Pada kesempatan ini saya akan berbagi informasi tentang
“CARA INSTAL WINDOWS SERVER 2003 DENGAN VIRTUAL BOX”

Langkah pertama sebelum instal windows server 2003 adalah :

1.     Instalasi Sistem
Proses awal pada instalasi dan konfigurasi windows server 2003 ini adalah instalasi sistem. Proses instalasi menentukan proses instalasi selanjutnya, jika instalasi gagal maka konfigurasi pun tidak akan bisa dilakukan.
Langkah-langkah untuk instalasi sistem operasi windows server 2003 tidak jauh berbeda dengan instalasi windows xp atau pun sistem operasi yang lainnya, yang membutuhkan seting BIOS pada awal instalasi.
Alat dan bahan yang dibutuhkan meliputi komputer atau laptop, file ISO windows server 2003, dan Aplikasi Virtual box . Dan saya akan instal windows server 2003 enterprise edition, bagai mana langkahnya…Langsung saja akan saya jelaskan bagaimana proses instalasi dilakukan.

1. Seting BIOS untuk mengatur boot pertama dari flasdish, kemudian pada tampilan dibawah ini pilih option A untuk menginstal windows 2003 server enterprise edition kemudian enter. 


2. Kemudian  tekan F8 untuk menyetujui dan melanjutkan instalasi



     3.  Kemudian tentukan partisi , jika ingin membuat partisi atau create partition tekan C


 4. Kemudian tentukan berapa partisi yang anda perlukan sebagai contoh saya isi dengan 10GB kemudian       tekan enter.

    5.   Kemudian untuk partisi yang ke dua tinggal tekan enter.

  6.   kemudian pilih jenis file system NTFS dengan format biasa atau pun format cepat (Quick) kemudian tekan enter.

7. untuk memulai setup tekan enter.


8. kemudian tunggu sampai proses selesai.



9. Setelah itu komputer akan merestart dan akan masuk ke proses instalasi berikutnya 


10. Pada tampilan ini jika ingin ada yang di rubah pilih customize jika tidak ada langsung tekan  Next.


11. Kemudian isi Name dan Organization, sebagai contoh saya isi Name dengan Nama saya dan Organization saya isi jurusan saya yaitu tkj kemudian pilih Next.


 12. Kemudian isi Serial Number  JB88F-WT2Q3-DPXTT-Y8GHG-7YYQY  seperti gambar di bawah ini kemudian pilih Next.



 13. Pada tampilan Licensing Mode tinggal pilih mode per to per atau pir to user  dan saya memilih per server (pir to user) kemudian pilih Next.


 14.  Kemudian isi nama komputer dan pasword untuk login kalau sudah di isi pilih Next



15. Kalau ada pesan seperti gambar di bawah ini pilih yes.


 16. Kemudian pilih Time Zone GMT +Bangkok,Honai,Jakarta kemudian pilih Next.



 17. Pada Networking Setting langsung saja pilih Typical Settings lalu pilih Next.



18.  Lalu ganti workgroup menjadi nama workgroup yang akan digunakan contohnya SWIKSARA kemudian pilih Next.


 19. Kemudian tunggu sampai instalasi selesai.


 20 Instalasi selesai .

 21. jika ingin login silah kan tekan ctrl, Alt Del.


 22. Kemudian isi Pasword yang sudah agan buat




SEMOGA BERMANFAAT
Selamat Mencoba.



0 komentar

Subneting IP Address

Selamat Datang Di Blog Saya


Assalamualaikum Wr. Wb.

Saya akan berbagi pengetahuan seputar IP Address

A. Pengertian IP Address 

               IP Address atau alamat ip adalah alamat yang menjadi tanda pengenal untuk setiap host yang terhubung ke jaringan dengan TCP/ IP ( Internet ) berdasarkan aturan dari Internet Protokol (IP)
              
              IP adalah protokol di internet / jaringan komputer yang mengurusi masalah pengalamatan dan mengatur pengiriman  paket data sehingga ia sampai ke alamat yang benar. Setiap komputer jaringan atau terkoneksi internet harus memiliki alamat yang unik. Satu alamat hanya boleh dimiliki satu komputer.


B. Pembagian kelas IP Address


          * IP Address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet, dan dituliskan dalam format 4 kelompok bilangan desimal.

Sebagian oktet (kelompok 8 bit) pertama dari IP Address menunjukkan Alamat Jaringan dan oktet yang lainnya menunjukkan Alamat Host

IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya.Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :


1.       Kelas A
IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar . Pada bit pertama berikan angka0 sampai dengan 127. (0-127) untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:


2.       Kelas B
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128 – 191). Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:

3.       Kelas C
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223). Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:

   
4.   Kelas D
      Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit. Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:



5.   Kelas E 
    Kelas ini adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental. Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini:




C. Subnetting  Kelas A. B dan C.


  • Pengertian Subnetting 

          Subnetting adalah suatu proses untuk memecah suatu jaringan IP jaringan ke Sub Jaringan yang lebih kecil atau juga dapat diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address. 

Subnetmask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting pun berbeda-beda mengikuti kelas-kelasnya yaitu :
kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan pada octet  ke 4)
kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan pada octet ke 3 dan 4)
kelas A : /8 sampai /30   (dengan peghitungan pada octet ke 2, 3, dan 4) 

Agar lebih jelas lihat tabel di bawah ini:

Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30


  • SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ada sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
Jumlah Subnet = 2^n, dimana n adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2^h – 2, h adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 64 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.


Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255


Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama.




  • SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet = 2^n, dimana n adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 2*2 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2^h – 2, dimana h adalah banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 16.384 – 2 = 16.382 host
Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Alamat host dan broadcast yang valid?


Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255



  • SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Konsepnya hampir sama, Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita mulai dengan network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
Jumlah Subnet (TRANSLETE PREFIX)=(16+8)=24
IP PREFIX = 2^(32-24)=2^8  = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 256 x 256 – 2 = 65536 -2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, dst.



Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
…..
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
…..
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
…..
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
…..
10.254.255.255
10.255.255.255

  


maaf gan karna ane  udah ngantuk ane singkat aja ya......???(.....)
.
REFERENSI
  1.  Module MTCNA
  2. Buku Catatan
  3. Materi       
Mohon kalo’ ada yang salah, silahkan dikoreksi

KALAU DI BACA INI SANGAT BERMANFAAT GAN
Wassalamualaikum Wr.Wb.

0 komentar